PTHolcim Indonesia memberikan kepercayaan kepada HSP Academy sebagai penyelenggara training Investigasi kecelakaan kerja yang dilaksanakan di Holcim Training Center Cilengsi Bogor pada tanggal 19-21 November 2013. Training yang difasilitasi oleh intruktur senior HSP DR. Ismail Sayid, M.Si dihadiri oleh 20 orang peserta dari berbagai departemen. 4 Data yang dikumpulkan harus bisa diukur. Kemudian, dalam pengumpulan informasi terkait cara investigasi kecelakaan kerja dalam K3, ada berbagai macam data yang harus anda kumpulkan, misalnya. 1. Waktu kejadian. Waktu ini meliputi tanggal, hari, jam, dan lokasi spesifik dari kecelakaan. 2. pertanyaaninvestigasi kecelakaan kerja. Inilah pertanyaan investigasi kecelakaan kerja dan hal lain yang berhubungan erat dengan pertanyaan investigasi kecelakaan kerja serta aspek K3 secara umum di Indonesia. Hak-Hak Perwakilan Keselamatan Kerja. Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. by HSP, Author Ismail. A Untuk mengidentifikasi dan memahami akar penyebab terjadinya kecelakaan dan bagaimana akar-akar penyebab tersebut berinteraksi, maka kita harus mengumpulkan bukti-bukti atau data-data lapangan dan kemudian melakukan analisis terhadap bukti-bukti tersebut. Banyak jenis metodologi yang berkembang dan digunakan pada berbagai perusahaan untuk menyelidiki terjadinya kecelakaan. Pada umumnya metodologi tersebut menggunakan beberapa tools secara bersamaan. Berikut adalah beberapa jenis tools investigasi kecelakaan yang banyak digunakan pada berbagai perusahaan dan penelitian. 1. Informal, one on one Metoda tradisional dengan cara investigasi secara langsung kepada pekerja yang terkait dengan insiden kecelakaan. Biasanya dalam bentuk wawancara oleh atasan langsung. 2. Brainstorming Metoda diskusi dalam bentuk group diskusi, setiap peserta dimintai pendapatnya tentang penyebab kecelakaan tersebut. Biasanya diskusi menggunakan check list what-if dan five why. Dalam group brainstorming sebaiknya melibatkan beberapa orang pekerja yang memiliki latar belakang berbeda sehingga analisa terhadap insiden kecelakaan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang keahlian. 3. Timeline Team investigasi membuat daftar kronologi insiden kecelakaan dengan beberapa bentuk format, mulai dari daftar kronologi sederhana sampai pada diagram kronologi yang lebih rumit yang menunjukkan kondisi kejadian pada sumbu diagram. Tahap awal dari analisa insiden kecelakaan melibatkan pengembangan awal gambaran kronologis urutan kejadian yang menyebabkan terjadinya kegagalan. Hal ini memerlukan pengumpulan bukti melalui wawancara terhadap saksi kunci dan memeriksa semua bukti yang relevan peralatan dan dokumen dalam rangka untuk mengumpulkan kronologis kondisi kejadian. 4. Sequence Diagram Team investigator membuat sebuah diagram untuk menggambarkan hubungan antara kejadian dan kondisi saat kejadian secara bercabang paralel. Dalam metode ini terlebih dahulu harus sudah jelas awal kejadian dan akhir urutan kejadian, dan analisis dimulai dari akhir kejadian yang kemudian dirunut keawal kejadian. Sama halnya dengan timeline, pada metode ini juga harus dikumpulkan fakta-fakta atau bukti-bukti yang ada untuk melihat adanya kejanggalan atau kesenjangan dari kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. Setiap bukti yang ditemukan dituliskan diatas Post-It Note dan ditempelkan dipapan atau dinding, satu lembar Post-It Note untuk satu bukti yang ditemukan, kemudian dilihat korelasi antara bukti-bukti tersebut dan dihubungkan satu sama lain sehingga membentuk sequence diagram. 5. Causal Factor Identification Team melakukan investigasi terhadap hal-hal yang negative dari kejadian, kondisi kejadian dan tindakan yang berkontribusi terhadap terjadinya kejadian kecelakaan. Setelah semua bukti dikumpulkan dan diagram timeline atau urutan kejadian sudah dikembangkan, tahap berikutnya adalah mengidentifikasi faktor kausal dari kejadian kecelakaan. Faktor kausal adalah kejadian dan tindakan negative yang berkontribusi besar terhadap kejadian tersebut, faktor kausal melibatkan kesalahan manusia dan kegagalan peralatan yang menyebabkan kecelakaan, namun bisa juga kondisi yang tidak diinginkan, kegagalan pelindung layer protection seperti prosedur, dan kontrol proses dan aliran energy. Faktor-faktor kausal menunjuk pada area kunci yang perlu diperiksa untuk menentukan apa yang menjadi penyebab utama. 6. Checklist Checklist adalah tools yang paling banyak digunakan karena mudah digunakan. Kelebihan dari tools ini adalah sangat mudah digunakan sehingga tidak perlu ada training khusus. Namun kekurangannya adalah seringkali kita langsung menyimpulkan hasil yang kita temukan tanpa mau menggali lebih dalam, kita terpaku pada pertanyaan-pertanyaan yang sudah ada didalam checklist dan tidak mau berfikir diluar dari hal tersebut. 7. Predefined Trees Team tinggal menggunakan diagram batang yang sudah disediakan, kita hanya tinggal memasukkan faktor kausal kedalam setiap cabang diagram batang. Sama halnya dengan checklist, predefined trees tersedia dalam beberapa standar, ada yang sederhana dan ada yang komprehensif. Umumnya diagram batang siap pakai seperti ini dibuat oleh tim ahli berdasarkan pengalaman pada berbagai industry, dan mengandung aspek kesalahan manusia, kegagalan peralatan dan kegagalan prosedur atau system. 8. Logic Trees Logic trees adalah diagram batang yang dibangun oleh team investigator berdasarkan faktor-faktor kausal yang dimasukan kedalam diagram batang dan didefinisikan hubungan satu sama lain. Logic trees yang baik dikembangkan dengan melibatkan tim yang terdiri dari multidisiplin ilmu, dan diskusi dimulai dengan mengajukan pertanyaan “mengapa”, hal ini akan mendorong setiap tim untuk memikirkan berbagai faktor penyebab. Keberhasilan dari logic tree sangat tergantung dari pengetahuan dan pengalaman tim itu sendiri. Contoh logic tree adalah FTA Fault Tree Analysis, Event Tree, Why Tree, dan Causal Tree. SEMOGA BERMANFAAT HSP image via pertanyaan investigasi kecelakaan kerja – Prosedur investigasi kecelakaan kerja tak hanya diperuntukkan dalam insiden di lokasi kerja. Beberapa kasus yang membutuhkan penyelidikan ini dapat diaplikasikan untuk penyakit akibat kerja, peristiwa yang berkaitan dengan lingkungan contohnya tumpahan minyak, insiden yang berhubungan dengan industri, hampir terjadi kecelakaan, hingga kejadian-kejadian yang mengarah ke tindak kriminal maupun kebakaran. Investigasi di tempat kerja seperti di lokasi-lokasi lainnya harus dilaksanakan secara sistematis. Hal ini akan membantu pihak-pihak yang terlibat menyelesaikan masalah secara cepat. Di bawah ini merupakan langkah-langkah penyelidikan yang perlu diperhatikan Segera kumpulkan informasi kecelakaan Langkah awal yang harus diambil begitu mendapati kecelakaan di lokasi kerja adalah mengumpulkan informasi seputar peristiwa tersebut. Datanya dapat diperoleh melalui pemeriksaan di tempat kejadian perkara TKP hingga mewawancarai orang-orang yang terkait dengan kejadian tadi. Terlambat sedikit saja akan menyulitkan Anda mengumpulkan informasi krusial, karena sudah menguap’ atau sengaja dihilangkan/direkayasa pihak-pihak yang tak ingin ulahnya tersingkap. Bentuk tim investigasi yang bisa diandalkan Membentuk tim investigasi harus diperhatikan pula dari jenis kecelakaan yang terjadi. Jika insidennya ringan dan tak menimbulkan dampak signifikan, tim beranggotakan satu atau dua orang sudah cukup. Akan tetapi, kalau kasusnya kompleks dan berat, dibutuhkan tim solid dengan orang-orang profesional seperti pemilik fasilitas kerja, supervisor, pakar di bidang tertentu, dan lain sebagainya. Perhatikan pula keterlibatan pihak manajemen yang akan memegang peran dan komitmen kuat. Merunutkan setiap kejadian di lokasi/TKP Langkah selanjutnya dalam investigasi kecelakaan kerja yang harus Anda dilakukan adalah menyusun setiap kejadian secara runut. Jangkauan waktu dalam peristiwa tersebut dapat bervariasi. Misalnya, sejak pihak dalam kecelakaan berangkat kerja atau beberapa tahun silam saat dia diterima di tempat tersebut. Satu hal yang pasti, setiap informasi yang masuk dalam kronik tersebut harus relevan, sistematis, dan berkaitan dengan kecelakaan yang sedang diselidiki. Identifikasi seluruh kontrol pada kecelakaan Dalam hal ini, kontrol merupakan hal-hal yang bisa mencegah atau mengurangi risiko maupun dampak kecelakaan. Kontrol mencakup engineering control, administrative control, maupun alat proteksi diri yang berhubungan dengan insiden. Anda perlu mengidentifikasi kontrol yang tersedia maupun absen dalam kasus yang sedang diinvestigasi. Tahap identifikasi kontrol sangat penting karena akan membantu tim menentukan akar penyebab untuk menyelesaikan masalah. Menentukan akar penyebab atau root cause Penentuan akar penyebab atau root cause sangat krusial. Pasalnya, anggota tim investigasi harus menganalisis informasi secermat mungkin untuk memperoleh hasil akurat. Metode bernama Root Cause Analysis ini terdiri atas sejumlah metode dan teknik. Namun, tim hanya perlu mengajukan pertanyaan why atau mengapa. Pasalnya, pertanyaan mengapa akan mengantarkan tim pada lebih dari satu akar penyebab dalam prosedur investigasi kecelakaan kerja. Menarik solusi sebagai rekomendasi kasus Setelah tim menemukan akar penyebab, tim dapat melanjutkan tugas dengan menarik solusi sebagai rekomendasi untuk menyelesaikan masalah sekaligus mencegah agar kecelakaan tidak terulang. Anda harus menyusun rekomendasi yang detail, relevan, dan jelas dengan root cause yang telah berhasil ditemukan. Pastikan juga pihak-pihak yang bertanggung jawab sudah tercantum supaya akuntabilitas solusi tidak kabur dan bermanfaat di kemudian hari. Membuat laporan investigasi kecelakaan Langkah terakhir yang harus dilakukan untuk merampungkan tugasnya adalah membuat laporan terkait investigasi kecelakaan. Laporan tersebut nantinya diserahkan kepada pihak manajemen maupun top management. Mereka nantinya yang akan memberikan persetujuan dan dukungan terhadap hasilnya dan berkomitmen mengaplikasikan rekomendasi yang telah disusun tim sebagai tindak pencegahan. Dengan begitu, lingkungan kerja di tempat peristiwa terjadi dapat lebih aman dan nyaman bagi semua pihak. Dalam praktiknya, investigasi terhadap kecelakaan di tempat kerja memang tak terlepas dari rintangan. Terutama pada kasus-kasus besar yang melibatkan banyak pihak penting. Meski demikian, penegakkan hukum tetap harus diberlakukan dan penyelidikan secara sistematis dapat membantu semua pihak untuk mengungkap dan menyelesaikan masalah. Demikian informasi seputar tujuh langkah dalam prosedur investigasi kecelakaan kerja. Semoga dapat membantu siapa pun yang membutuhkan panduan singkat. Kecelakaan kerja merupakan Suatu kejadian yang tidak diinginkan yang dapat berakibat cedera, gangguan kesehatan hingga kematian pada manusia, kerusakan properti, gangguan terhadap pekerjaan kelancaran proses produksi atau pencemaran. Investigasi kecelakaan kerja harus dilaksanakan oleh personel atau team investigasi yang kompeten untuk melaksanakan tugas tersebut. Oleh karena itu, investigator kecelakaan kerja harus mendapatkan pelatihan tentang prosedur investigasi kecelakaan kerja, teknik investigasi kecelakaan dan analisa akar penyebab kecelakaan kerja. Sedangkan Team Investigasi Kecelakaan Kerja TIK dapat disusun oleh Investigator, yang dapat terdiri dari ; orang yang menguasai bidang tertentu ahli dan pendamping team satpam, Humas, dsb. Investigasi kecelakaan kerja merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan dan mencegah kerugian termasuk proses produksi yang timbul akibat kecelakaan kerja. Baca juga audit smk3 PP 50 Maksud dan Tujuan kecelakaan perlu diinvetigasi dan dilaporkan. Adapun maksud dari investigas antara lain Untuk mendapatkan kronologi kecelakaan yang benar dan menetapkan kritikal factor. Untuk menentukan akar penyebab kejadian kecelakaan kerja bukan menetapkan siapa yang salah Menetapkan rekomendasi tindakan perbaikan Dan tujuan dari investigasi Memperbaiki kualitas keselamatan kerja Mengurangi kesempatan terjadinya kecelakan kerja serupa dimasa datang Menyediakan atau membangun tempat atau lingkungan kerja yang aman Semua kecelakaan kerja yang diketahui atau dilaporkan yang mengakibatkan; Kerugian harta benda mulai dari yang kecil hingga besar Korban manusia mulai dari cidera ringan hingga fatality termasuk akibat keracunan pestisida pada manusia Korban manusia dari penyakit akibat kerja. Kerugian harta benda atau cidera / penyakit pada korban manusia, Langkah-langkah dalam Investigasi Kecelakaan Kerja Dalam dunia industri yang saat ini dituntut serba cepat, serba akurat, dan serba massive kita selalu mengharapkan agar semua pekerjaan dapat dilakukan dengan selamat. Untuk itulah diperlukan adanya langkah-langkah atau program-program yang sifatnya preventif agar kecelakaan kerja bisa dihindari. Namun tidak selamanya kita bisa menjamin 100% bahwa kecelakaan kerja dapat terhindarkan. Kadang bahkan sering kali kecelakaan kerja tersebut terjadi. Kecelakaan kerja merupakan hal terburuk yang harus ditangani karena tidak ada satupun orang yang menginkan kecelakaan kerja terjadi. Apabila kecelakaan kerja sudah terjadi, kita harus melakukan investigasi untuk mengidentifikasi apa yang menjadi akar penyebab root cause dari kecelakaan ini. Fungsinya tentu agar kakar penyebab kecelakaan kerja ini dapat dicarikan solusi sehingga kecelakaan kerja yang serupa tidak akan terulang lagi atau paling tidak mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja yang serupa. Investigasi seperti ini tidak hanya diperuntukkan untuk kecelakaan kerja, tapi juga untuk penyakit akibat kerja, kejadian-kejadian yang berhubungan dengan lingkungan misalnya tumpahan minyak, insiden terkait proses industri, near miss nyaris terjadi kecelakaan bahkan sampai dengan kejadian-kejadian seperti tindakan kriminal di industri, kebakaran dan sebagainya. Baca Juga Pentingnya SMK3 Ada beberapa langkah dalam mengivestigasi kecelakaan kerja 1. Segera kumpulkan segala informasi terkait dengan kecelakaan Hal paling pertama yang harus dilakukan adalah sebisa mungkin segera mengumpulkan semua data dan informasi terkait dengan kecelakaan kerja. Informasi bisa diperoleh dengan cara langsung datang ke tempat kejadian, menginterview semua personel yang terkait dan sebagainya. Jika langkah ini terlambat dilakukan ditakutkan banyak informasi yang cepat menguap atau banyak informasi yang dihilangkan’ atau direkayasa’ oleh pihak-pihak tertentu. Tentu hal ini tidak kita inginkan. 2. Membentuk tim investigasi Segeralah membentuk tim untuk melakukan investigasi. Besar tim tergantung jenis kecelakaan. Jika kasus kecelakaan adalah kecelakaan ringan yang tidak mengakibatkan dampak signifikan bisa saja tim hanya beranggotakan satu atau dua orang saja dari fasilitas kerja tersebut. Namun jika kasusnya semakin berat atau kompleks atau kemungkinan dampak yang ditimbulkan bisa berat maka perlu memasukkan beberapa member yang tepat dalam investigasi misalnya supervisor, pemiliki fasilitas kerja, expert bidang tertentu untuk kasus-kasus yang membutuhkan ahli di bidangnya dsb. Perlu diperhatikan juga keterlibatan manajemen dan top manajemen dalam investigasi ini mengingat investigasi merupakan isu yang sensitif sehingga memerlukan peran dan komitmen yang kuat dari manajemen. 3. Meruntutkan kejadian kecelakaan kerja Setelah informasi diperoleh dan tim terbentuk mulailah untuk melakukan peruntutan kejadian. Kejadian perlu diruntutkan untuk memudahkan tim dalam mehamami alur cerita dari awal sampai kecelakaan itu terjadi. Jangkauan waktu dari runtut kecelakaan ini bisa bervariasi, bisa dimulai dari cerita saat pekerja berangkat kerja pada pagi harinya atau bahkan bisa dimulai dari beberapa tahun yang lalu misalnya ketika pekerja pertama kali bekerja di industri tersebut. Pastikan bahwa informasi yang dimasukan dalam runtutan kejadian ini adalah informasi yang relevan dan berhubungan dengan kecelakaan kerja ini. 4. Mengidentifikasi semua kontrol Kontrol yang dimaksud disini adalah segala kontrol yang dapat mencegah atau mengurangi risiko kecelakaan kerja itu terjadi atau mengurangi dampak dari kecelakaan kerja itu yang meliputi engineering control, administrative control, atau alat pelindung diri yang terkait dengan kecelakaan kerja. Perlu diidentifikasi kontrol apa saja yang tersedia dan kontrol apa saja yang tidak tersedia saat kecelakaan terjadi. Perlu diidentifikasi juga kontrol yang tersedia itu mana saja yang bekerja dengan baik dalam arti efektif bekerja dan kontrol mana yang tidak bekerja dengan baik misalnya karena rusak atau hal lainnya. Identifikasi kontrol ini diperlukan untuk membantu tim dalam menentukan akar penyebab dari kecelakaan ini. 5. Mengidentifikasi akar penyebab Proses identifikasi akar penyebab adalah proses yang paling krusial. Disini tim diharuskan untuk melakukan analisis dan menentukan apa yang menjadi akar penyebab dari kecelakaan kerja ini atau sering juga disebut Root Cause Analysis RCA. Ada banyak teknik dan metode untuk melakukan RCA, namun pada dasarnya yang tim perlu lakukan adalah bertanya “why” atau “mengapa”. Misalnya ada kecelakaan orang terluka jatuh dari sepeda motor, mengapa orang tersebut jatuh dari sepeda motor, karena mengebut, mengapa mengebut, karena tidak ada rambu-rambu batas kecepatan dan seterusnya. Pertanyaan “mengapa” ini dapat bercabang-cabang hingga menemukan lebih dari satu akar penyebab. Perlu diperhatikan bahwa akar penyebab yang betul bukanlah faktor manusia human cause, akar penyebab yang betul adalah dari system system cause. Memang sebagian besar kecelakaan terjadi terkait dengan faktor manusia, namun sebagian besar dari faktor manusia tersebut adalah akibat dari sistem yang ada. 6. Membuat rekomendasi Setelah akar penyebab diidentifikasi, tim membuat rekomendasi-rekomendasi berupa solusi untuk mengatasi akar penyebab tersebut sehingga kecelakaan kerja yang serupa tidak terjadi lagi atau paling tidak dapat mengurangi risiko berulangnya kecelakaan kerja yang serupa. Peru diperhatikan bawah dalam dalam membuat rekomendasi ini harus detail, jelas, dan relevan dengan akar penyebab yang telah diidentifikasi serta sebutkan siapa yang bertanggung jawab untuk melakukan rekomendasi ini dan kapan rekomendasi ini harus diselesaikan. Hal ini diperlukan agar rekomendasi ini jelas akuntabilitasnya sehingga mengurangi risiko rekomendasi yang sia-sia atau tidak terlaksana. 7. Membuat laporan Langkah terakhir dari investigasi ini adalah melaporkan hasil investigasi ke manajemen atau top manajemen agar mereka dapat menyetujui dan mendukung hasil dari investigasi ini dan berkomitmen untuk menerapkan rekomendasi yang telah dibuat oleh tim agar kecelakaan kerja yang serupa tidak terulang. Ingat, safety without leadership commitment is nothing. Tools Investigasi Kecelakaan Kerja Untuk mengidentifikasi dan memahami akar penyebab terjadinya kecelakaan dan bagaimana akar-akar penyebab tersebut berinteraksi, maka kita harus mengumpulkan bukti-bukti atau data-data lapangan dan kemudian melakukan analisis terhadap bukti-bukti tersebut. Banyak jenis metodologi yang berkembang dan digunakan pada berbagai perusahaan untuk menyelidiki terjadinya kecelakaan. Pada umumnya metodologi tersebut menggunakan beberapa tools secara bersamaan. Berikut adalah beberapa jenis tools investigasi kecelakaan yang banyak digunakan pada berbagai perusahaan dan penelitian. Informal, one on one Metoda tradisional dengan cara investigasi secara langsung kepada pekerja yang terkait dengan insiden kecelakaan. Biasanya dalam bentuk wawancara oleh atasan langsung. Brainstorming Metoda diskusi dalam bentuk group diskusi, setiap peserta dimintai pendapatnya tentang penyebab kecelakaan tersebut. Biasanya diskusi menggunakan check list what-if dan five why. Dalam group brainstorming sebaiknya melibatkan beberapa orang pekerja yang memiliki latar belakang berbeda sehingga analisa terhadap insiden kecelakaan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang keahlian. Timeline Team investigasi membuat daftar kronologi insiden kecelakaan dengan beberapa bentuk format, mulai dari daftar kronologi sederhana sampai pada diagram kronologi yang lebih rumit yang menunjukkan kondisi kejadian pada sumbu diagram. Tahap awal dari analisa insiden kecelakaan melibatkan pengembangan awal gambaran kronologis urutan kejadian yang menyebabkan terjadinya kegagalan. Hal ini memerlukan pengumpulan bukti melalui wawancara terhadap saksi kunci dan memeriksa semua bukti yang relevan peralatan dan dokumen dalam rangka untuk mengumpulkan kronologis kondisi kejadian. Sequence Diagram Team investigator membuat sebuah diagram untuk menggambarkan hubungan antara kejadian dan kondisi saat kejadian secara bercabang parallel. Dalam metode ini terlebih dahulu harus sudah jelas awal kejadian dan akhir urutan kejadian, dan analisis dimulai dari akhir kejadian yang kemudian dirunut keawal kejadian. Sama halnya dengan timeline, pada metode ini juga harus dikumpulkan fakta-fakta atau bukti-bukti yang ada untuk melihat adanya kejanggalan atau kesenjangan dari kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. Setiap bukti yang ditemukan dituliskan diatas Post-It Note dan ditempelkan dipapan atau dinding, satu lembar Post-It Note untuk satu bukti yang ditemukan, kemudian dilihat korelasi antara bukti-bukti tersebut dan dihubungkan satu sama lain sehingga membentuk sequence diagram. Causal Factor Identification Team melakukan investigasi terhadap hal-hal yang negative dari kejadian, kondisi kejadian dan tindakan yang berkontribusi terhadap terjadinya kejadian kecelakaan. Setelah semua bukti dikumpulkan dan diagram timeline atau urutan kejadian sudah dikembangkan, tahap berikutnya adalah mengidentifikasi faktor kausal dari kejadian kecelakaan. Faktor kausal adalah kejadian dan tindakan negative yang berkontribusi besar terhadap kejadian tersebut, faktor kausal melibatkan kesalahan manusia dan kegagalan peralatan yang menyebabkan kecelakaan, namun bisa juga kondisi yang tidak diinginkan, kegagalan pelindung layer protection seperti prosedur, dan kontrol proses dan aliran energy. Faktor-faktor kausal menunjuk pada area kunci yang perlu diperiksa untuk menentukan apa yang menjadi penyebab utama. Checklist Checklist adalah tools yang paling banyak digunakan karena mudah digunakan. Kelebihan dari tools ini adalah sangat mudah digunakan sehingga tidak perlu ada training khusus. Namun kekurangannya adalah seringkali kita langsung menyimpulkan hasil yang kita temukan tanpa mau menggali lebih dalam, kita terpaku pada pertanyaan-pertanyaan yang sudah ada didalam checklist dan tidak mau berfikir diluar dari hal tersebut. Predefined Trees Team tinggal menggunakan diagram batang yang sudah disediakan, kita hanya tinggal memasukkan faktor kausal kedalam setiap cabang diagram batang. Sama halnya dengan checklist, predefined trees tersedia dalam beberapa standar, ada yang sederhana dan ada yang komprehensif. Umumnya diagram batang siap pakai seperti ini dibuat oleh tim ahli berdasarkan pengalaman pada berbagai industry, dan mengandung aspek kesalahan manusia, kegagalan peralatan dan kegagalan prosedur atau system. Logic Trees Logic trees adalah diagram batang yang dibangun oleh team investigator berdasarkan faktor-faktor kausal yang dimasukan kedalam diagram batang dan didefinisikan hubungan satu sama lain. Logic trees yang baik dikembangkan dengan melibatkan tim yang terdiri dari multidisiplin ilmu, dan diskusi dimulai dengan mengajukan pertanyaan “mengapa”, hal ini akan mendorong setiap tim untuk memikirkan berbagai faktor penyebab. Keberhasilan dari logic tree sangat tergantung dari pengetahuan dan pengalaman tim itu sendiri. Contoh logic tree adalah FTA Fault Tree Analysis, Event Tree, Why Tree, dan Causal Tree. Sumber

pertanyaan investigasi kecelakaan kerja